6 Tips Membangun Personal Branding

Penting bagi Anda untuk membangun personal branding agar bisa menonjolkan sisi profesionalitas. Memiliki branding artinya Anda berkesempatan untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan audiens. Lantas, bagaimana caranya? Yuk, bangun personal branding Anda dengan enam tips ini!

Apa itu personal branding?

Personal branding artinya adalah proses menciptakan identitas untuk seseorang atau perusahaan. Pada dasarnya, branding adalah bagaimana Anda memproyeksikan identitas Anda dan nilainya untuk memastikan bahwa audiens target Anda tahu siapa Anda.

Personal branding bukan hanya tentang memasarkan, namun juga tentang menjadi pemasar bagi diri Anda sendiri atau perusahaan yang Anda miliki. Lewat branding, Anda bisa mendapatkan rasa hormat dan kepercayaan dari audiens dan pelanggan.

Tujuan personal branding?

Tujuan personal branding adalah menciptakan identitas yang solid dan mudah diingat. Sayangnya, sebagian besar pemilik bisnis tidak menyadari pentingnya branding karena menganggap hal ini sulit dilakukan.

Padahal, kenyataannya adalah jika Anda ingin membuat bisnis yang sukses, Anda harus membuat branding yang sukses. Orang yang mengenal Anda dan bisnis Anda akan lebih memercayai Anda sehingga membeli lebih banyak produk dari Anda.

Untuk membangun branding yang satu ini, setidaknya ada 6 tips berikut ini:

1. Kenali diri sendiri dulu

Coba kenali diri Anda sendiri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

  • Apa yang memotivasi Anda untuk bekerja?
  • Keterampilan atau bakat apa yang paling Anda banggakan?
  • Keterampilan apa yang Anda inginkan, namun belum Anda miliki?
  • Tugas atau proyek seperti apa yang senang Anda lakukan?
  • Mata pelajaran apa yang paling menarik minat Anda?
  • Sepuluh tahun dari sekarang, apa yang ingin Anda sumbangkan kepada dunia?
  • Apa kesamaan dari orang-orang yang paling Anda kagumi?
Baca Juga :   9 Ide dan Rekomendasi untuk Usaha Pertanian yang Menjanjikan

Tuliskan jawaban Anda dan tarik kesimpulan dari sana. Misalnya, mungkin Anda ternyata hebat dalam mengelola konflik secara produktif, suka bertukar pikiran tentang ide-ide baru, dan senang berkolaborasi dengan orang lain. Mengenali diri sendiri akan membantu Anda memanfaatkan keterampilan dan kompetensi yang dimiliki untuk membangun personal branding yang tepat.

2. Buat segmentasi

Membuat segmentasi berarti menentukan target pasar secara spesifik dan terdefinisi dengan baik. Contoh segmentasi adalah lingkungan kerja, organisasi, politik, komunitas, atau profesi. Membuat segmentasi dalam personal branding sangat penting agar memudahkan proses pengambilan keputusan dan mengenali audiens target.

3. Ciptakan keunikan diri

Cara termudah menciptakan keunikan diri adalah memiliki personal branding yang orisinal (asli dan autentik). Audiens pasti tahu jika Anda meniru orang lain, yang tentu akan berpengaruh secara negatif terhadap branding Anda.

Karenanya, tuluslah dalam bersikap. Jika Anda autentik, akan lebih mudah untuk mengelola personal branding Anda setiap hari karena Anda tidak perlu berpura-pura. Konten yang orisinal juga akan lebih mudah menjangkau audiens dan dihargai.

Misalnya, jika Anda hobi membaca buku, memiliki passion untuk membantu orang lain lewat konten-konten yang positif dan membangun, Anda bisa jadikan hal tersebut sebagai keunikan.

Jadilah expert di bidang yang Anda sukai. Jika Anda sangat ahli dalam satu bidang, reputasi yang Anda miliki akan membantu Anda membangun branding yang Anda inginkan.

4. Perluas relasi

Relasi bertindak sebagai pendorong dalam membangun personal branding. Jika bisnis Anda berukuran besar, Anda mungkin secara otomatis memiliki relasi yang luas.

Namun, mungkin butuh banyak waktu untuk memperluas relasi jika Anda membangun dari nol. Oleh karena itu, cobalah fokus memperluas relasi yang dapat membantu dan mengarahkan Anda untuk mencapai tujuan Anda dengan lebih cepat.

Baca Juga :   Bisnis C2C: Keuntungan, Kekurangan, dan Contohnya

5. Bangun pemasaran

Membangun pemasaran bisa Anda lakukan dengan menentukan produk, harga produk, tempat mengakses produk, dan promosi produk. Produk yang dimaksud bisa berupa karya, kemampuan, atau keterampilan khusus yang Anda miliki.

Misalnya, jika Anda ingin membangun personal branding sebagai seorang musisi, Anda bisa memasarkan lagu terbaru lewat media sosial.

6. Jaga reputasi dan konsistensi

Reputasi sangat memengaruhi personal branding karena saat reputasi Anda rusak, personal branding Anda pun akan hancur. Karenanya, penting bagi Anda untuk menjaga reputasi dan terus konsisten.

Konsistensi adalah kunci untuk membangun personal branding. Anda harus konsisten dengan apa yang Anda posting dan persisten dalam hal tersebut. Sebab, personal branding tidak dibangun dalam sehari.

Butuh waktu bertahun-tahun untuk membangunnya. Bersikaplah gigih dalam apa yang Anda lakukan dan pastikan Anda melakukannya dengan benar.