WACANADAILY.com – Business to Consumer (B2C), disingkat B2C, saat ini menjadi model penjualan yang populer di kalangan pebisnis. B2C adalah teknologi yang menjual barang dan jasa langsung ke konsumen.
Untuk membantu Anda lebih memahami apa itu B2C, dalam pembahasan kali ini Populix menjelaskan definisi, jenis, dan perbedaan antara B2B. Lihat!
Apa itu B2C?
B2C adalah model bisnis yang menjual barang atau jasa secara langsung kepada konsumen individu atau kelompok. Jenis usaha ini berhubungan langsung dengan konsumen tanpa melalui perantara.
Arti lain dari B2C adalah ketika Anda menjual produk ke konsumen individu, seperti menjual sembako atau membuka layanan HP. Hal ini berbeda dengan B2B, dimana produk dijual secara massal dan dijual ke perusahaan lain.
Secara umum, hampir semua produk B2C dapat diklasifikasikan sebagai produk B2B. Di sisi lain, produk B2B belum tentu diklasifikasikan sebagai produk B2C karena konsumen individu jarang menggunakannya secara langsung.
Saat ini, model bisnis B2C telah bergeser ke berbasis online atau e-commerce pada umumnya. Dari bisnis kecil hingga perusahaan besar, e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya adalah pilihan yang tepat untuk menjangkau konsumen secara lebih efektif.
Perbedaan Antara B2B dan B2C
Selain jenis dan ukuran barang, perbedaan antara B2B dan B2C adalah sebagai berikut:
Perusahaan B2B lebih fokus pada sektor industri. Berbeda dengan kasus B2C, yang lebih fokus pada pengguna atau pelanggan.
Tergantung pada karakteristik media pemasaran digital, model B2C sering menggunakan Instagram, Facebook, Google, YouTube, dll untuk menjangkau target konsumen.
Di sisi lain, model B2B dapat menggunakan proses inbound ke target konsumen yang telah ditentukan untuk mempelajari prospek konsumen yang berkualitas (qualified lead) di lain waktu.
Perusahaan yang menerapkan B2B tidak terlalu membutuhkan bagian humas. Namun, dalam perusahaan B2C, departemen PR merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari departemen pemasaran.
Jenis dan Contoh B2C
Ada banyak jenis B2C yang dapat diterapkan oleh bisnis. Di antara banyak model bisnis B2C, berikut adalah lima jenis dan contohnya yang paling populer.
1. Penjual Langsung
Jenis B2C yang pertama dan paling populer adalah direct seller atau penjual langsung. Dalam hal ini, penjual merupakan pelaku usaha UMKM hingga korporasi besar.
Mereka menggunakan berbagai media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk memasarkan produk atau jasanya kepada konsumen. Bahkan terkadang mereka membuat website sendiri seperti Bro.do, Uniqlo.com.
2. Berbasis Iklan
Jenis B2C berikutnya adalah ketika perusahaan memasarkan produk melalui situs web atau e-commerce tetapi didasarkan pada iklan di portal situs web tertentu. Secara umum, kami membuat konten iklan yang unik dan menarik untuk mengundang pengunjung situs web untuk membeli produk kami. Contoh: Menampilkan iklan di website berita.
3. Berbasis biaya
Jenis B2C berbasis biaya adalah perusahaan yang mengandalkan langganan berbayar konsumen. Biasanya, bisnis menyediakan konten yang konsumen harus berlangganan untuk menikmati sepenuhnya.
Perusahaan yang menggunakan jenis B2C berbasis biaya ini biasanya di media dan hiburan. Misalnya Netflix, Disney Plus Hotstar.
4. Perantara Online
Jenis B2C selanjutnya adalah melalui perantara online, sehingga perusahaan tidak memproduksi produk secara langsung. Kebanyakan dari mereka hanya menawarkan platform sebagai perantara antara penjual dan pembeli. Perusahaan mendapatkan keuntungan dari biaya bagi hasil pada semua transaksi. Misalnya Traveloka, ticket.com.
5. Berbasis Komunitas
Kemudian jenis B2C yang terakhir adalah perusahaan memasarkan produknya melalui forum komunitas online. Ada banyak komunitas yang ada saat ini, seperti Facebook, Kaskus, dll.
Forum adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang tertarik pada hal-hal seperti hobi, olahraga, perjalanan, dan lainnya. Ini memungkinkan Anda untuk menjual produk langsung ke forum komunitas.
Keuntungan dan Kerugian B2C
Setelah mengetahui definisi dan contoh B2C, hal selanjutnya yang harus dipahami adalah kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan B2C:
- Bisnis B2C umumnya menjangkau khalayak yang lebih luas, terutama di arena bisnis online.
- Bisnis B2C lebih efisien untuk biaya tambahan yang dituntut bisnis.
Kekurangan B2C:
- Perusahaan yang mengadopsi model B2C sangat bergantung pada konsumen.
- Bisnis B2C biasanya memiliki lebih banyak pesaing daripada bisnis B2B, jadi Anda perlu membuat produk Anda menonjol dan membedakannya dari bisnis lain.
Demikian pembahasan yang dirangkum Populix tentang apa itu B2C. Intinya, model B2C adalah bisnis yang bisa dilakukan siapa saja, mulai dari bisnis kecil hingga perusahaan besar. Ingin mencobanya?