WACANADAILY.com – Apa yang Anda pikirkan ketika kita berbicara tentang komunikasi bisnis? Secara harfiah diartikan, komunikasi berarti interaksi antara dua orang atau lebih untuk menyampaikan informasi. Nah, dalam bisnis, komunikasi itu penting untuk menghindari kesalahan.
Komunikasi yang buruk menyebabkan berbagai masalah, dari karyawan ke pelanggan, dan pendapatan mulai menurun. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, pelajari lebih lanjut tentang definisi, tujuan, manfaat, unsur dan jenis komunikasi bisnis dalam ulasan di bawah ini.
Definisi Komunikasi Bisnis
Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita pahami dulu apa itu komunikasi bisnis. Pasalnya, hal ini sangat penting untuk menjalankan bisnis atau perusahaan dengan baik.
Secara umum, komunikasi bisnis adalah komunikasi verbal atau nonverbal antara orang-orang di dalam dan di luar perusahaan. Ini termasuk ide, gagasan, dan pendapat tentang informasi yang dilakukan secara pribadi atau pribadi.
Dalam pengertian lain, komunikasi bisnis adalah bagaimana karyawan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.
Sedangkan menurut Purwanto (2003), komunikasi bisnis adalah kegiatan mengirim dan menerima pesan antara dua pihak, kelompok kecil, atau lebih dari satu lingkungan dengan tujuan untuk mempengaruhi perilaku suatu organisasi.
Jadi, mengapa komunikasi begitu penting dalam bisnis? Nah, ini berguna saat melakukan aktivitas seperti merencanakan proposal dan ide bisnis baru, mempresentasikan ide, membuat keputusan, berdagang, dan mengoperasikan layanan penjualan. Nah, semua kegiatan tersebut dapat dilakukan secara efektif sesuai dengan proses komunikasi.
Tujuan Komunikasi Bisnis
Setelah Anda mengetahui apa itu komunikasi bisnis, apa tujuannya? Secara umum, komunikasi dalam sebuah perusahaan atau organisasi memiliki empat tujuan:
1. Menginformasikan
Tujuan dari komunikasi bisnis yang pertama adalah untuk memberikan informasi kepada pihak lain tentang dunia bisnis perdagangan. Asumsikan bahwa seorang manajer perusahaan membutuhkan staf administrasi baru untuk kantor cabang.
Untuk mengamankan calon karyawan, bisnis dapat menciptakan lapangan kerja melalui berbagai media, seperti internet, majalah, surat kabar atau radio.
Masing-masing fasilitas informasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga terserah kepada manajer untuk memutuskan media mana yang akan digunakan dengan mempertimbangkan kemampuan internal perusahaan.
Baca Juga:Â 10 Ide Bisnis Online untuk Pelajar dengan Modal Kecil
2. Persuasi (Persuading)
Tujuan lain dari komunikasi bisnis adalah untuk membujuk atau membujuk pihak lain agar maksud dan tujuan yang dikomunikasikan dipahami dengan baik dan benar.
Ini terutama sering digunakan dalam negosiasi, musyawarah, dll. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil negosiasi yang optimal, minimal masing-masing pihak harus memahami prinsip win-win solution.
3. Kolaborasi (collaborating)
Berkolaborasi atau berkolaborasi dengan pihak lain merupakan salah satu tujuan komunikasi bisnis dan tidak kalah pentingnya. Melalui jaringan komunikasi ini, perusahaan dalam maupun luar negeri dapat dengan mudah berkolaborasi.
Manfaat Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis memiliki banyak manfaat, sehingga sangat penting bagi jalannya perusahaan. Karena komunikasi yang efektif dapat memiliki efek positif sebagai berikut:
- Tingkatkan keterlibatan karyawan
- Kurangi komunikasi yang tidak perlu
- mengatasi kesalahpahaman
- Meningkatkan produktivitas karyawan
- Meningkatkan komunikasi lintas departemen
- Meningkatkan komunikasi dengan telecommuters
- Mengurangi pergantian karyawan
- Dukungan Berbagi Pengetahuan
- Tingkatkan kepuasan dan retensi pelanggan
- Membangun budaya bisnis yang lebih baik
- Dalam upaya membangun citra perusahaan di mata masyarakat,
- Tingkatkan kesuksesan bisnis perusahaan Anda
Unsur komunikasi Bisnis
Dalam kegiatan bisnis, kegiatan komunikasi setidaknya harus memiliki unsur-unsur tertentu. Unsur-unsur komunikasi bisnis meliputi:
- Tujuan: Setiap komunikasi harus memiliki maksud dan tujuan tertentu.
- Ada pertukaran.
- Komunikasi mengikutsertakan minimal 2 orang ataupun lebih: komunikator dan komunikator.
- Berisi informasi, ide, komentar atau bimbingan. Ini adalah isi dari pesan yang dimaksudkan dalam komunikasi.
- Penggunaan sarana pribadi atau impersonal: Tergantung pada tujuannya, komunikasi dapat terjadi secara tatap muka, melalui perangkat khusus atau melalui media massa.
- Penggunaan simbol atau isyarat: Komunikasi dilakukan dengan menggunakan alat atau metode yang dapat dipahami dengan memfasilitasi penyampaian pesan.
- Pencapaian tujuan atau sasaran organisasi: Pencapaian tujuan harus konsisten dengan misi yang ditetapkan perusahaan.
Baca Juga:Â 8 Cara Memulai Bisnis Kuliner yang Menguntungkan Untuk Pemula
Jenis-jenis Komunikasi Bisnis
Secara umum, ada enam jenis komunikasi yang sangat penting untuk dipelajari dalam kegiatan bisnis. Jenis-jenis komunikasi bisnis antara lain:
1. Komunikasi Internal
Komunikasi internal adalah interaksi yang terjadi di dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu, komunikasi tersebut hanya melibatkan anggota internal perusahaan, seperti bertukar pikiran secara langsung atau melalui telepon dan email.
Contoh komunikasi internal adalah komunikasi antara rekan kerja atau atasan dengan orang lain, yang terjadi di tingkat manapun. Jadi siapa pun di perusahaan atau organisasi dapat melakukannya.
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah jenis komunikasi yang, tidak seperti sebelumnya, terjadi dengan pihak eksternal seperti mitra, pelanggan, vendor, dll.
Namun, tidak seperti tingkat internal, komunikasi eksternal cenderung lebih kompleks dan kurang terorganisir.
Baca Juga:Â 5 ide dan Cara Memulai Bisnis Rice Bowl dirumah
3. Komunikasi Vertikal
Jika komunikasi internal tidak memperhatikan level, maka kontak vertikal adalah sebaliknya. Dalam hal ini, komunikasi dalam perusahaan bersifat interaktif antar level. Misalnya komunikasi antar direksi tanpa melibatkan bawahan.
4. Komunikasi horizontal
Salah satu jenis komunikasi bisnis adalah jenis komunikasi horizontal yang dilakukan antara satu tingkat atau lokasi. Secara umum, tipe ini cenderung lebih informal dan lebih santai daripada komunikasi vertikal.
Anda bahkan tidak perlu memperhatikan aturan tertentu, karena Anda bisa menggunakan bahasa sehari-hari Anda. Contohnya adalah komunikasi antar karyawan yang biasanya tidak serius, sederhana, dan banyak bercanda.
5. Komunikasi antara atasan dan bawahan
Komunikasi tunggal ini juga dapat disebut sebagai komunikasi internal downlink. Komunikasi dalam konteks ini harus memperhatikan posisi atau level perusahaan. Misalnya, komunikasi seorang pemimpin kepada bawahannya.
Baca Juga:Â 7 Tips Sukses, Modal, Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Laundry
6. Komunikasi dari bawahan ke atasan
Di sisi lain, jenis komunikasi ini disebut komunikasi internal bottom-up. Seperti sebelumnya, komunikasi ke atas memperhatikan tingkat di dalam perusahaan dan tidak dapat ditutup matanya.
Misalnya, ketika seorang karyawan secara teratur memberikan laporan kepada seorang pemimpin atau atasan.
Berikut adalah banyak hal yang perlu Anda ketahui tentang komunikasi bisnis. Agar dapat berkomunikasi secara efektif, karyawan dan karyawan perusahaan perlu memahami semua jenis komunikasi, baik internal maupun vertikal.