Memahami Etika Bisnis, Teori, Prinsip, Serta Contohnya

WACANADAILY.com – Memahami etika bisnis, teori, prinsip, serta contohnya – Menjalankan perusahaan bagi pengusaha bukanlah tugas yang mudah. Kamu harus memiliki keterampilan pengambilan keputusan yang baik bahkan dalam situasi darurat.

Selain itu, keputusan tersebut harus didasarkan pada etika bisnis yang baik.

Etika bisnis merupakan aturan tidak tertulis, tetapi merupakan aturan penting yang harus dipatuhi dan diterapkan untuk kepentingan perusahaan.

Jadi, apa saja prinsip-prinsip etika bisnis dan bagaimana penerapannya? Baca lebih lanjut ulasan Wacanadaily tentang implikasi etika bisnis dalam pelanggaran berikut.

Memahami Etika Bisnis

Perusahaan harus selalu menjaga hubungan baik dengan para pemangku kepentingannya dalam menjalankan bisnis. Solusi dari masalah ini adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis.

Etika bisnis adalah tentang norma-norma yang memandu perusahaan dalam mengambil keputusan. Dengan menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan melalui penerapan prinsip-prinsip etika, potensi pengembangan bisnis juga semakin terjamin.

Baca Juga10 Ide Bisnis Online untuk Pelajar dengan Modal Kecil

Memahami Teori Etika Bisnis yang dituturkan Oleh Para Ahli

Sebagai referensi tambahan, berikut beberapa definisi teori etika bisnis menurut para ahli yang bisa kamu pelajari.

  • Yosephus, etika bisnis adalah penerapan moralitas dalam bidang ekonomi, khususnya dalam industri perusahaan.
  • Menurut Muslich, etika dalam dunia bisnis adalah pengetahuan individu tentang cara ideal untuk mengelola bisnis sesuai dengan norma moral umum.
  • Hill dan Jones, Etika Bisnis, disajikan kepada semua pemimpin sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan strategis dan moral.

Etika Bisnis

Secara umum teori ini berbicara tentang bagaimana berperilaku sesuai norma dalam bisnis yang baik. Namun, ada empat teori utama yang juga dipelajari dalam konsep ini. Baca terus untuk penjelasan keempat teori etika bisnis ini.

Baca Juga :   Tips Sukses Membuka Bisnis Franchise Minuman

1. Teori Kebajikan

Teori pertama menyangkut keutamaan melihat bagaimana seseorang berperilaku. Tingkah laku atau sikap yang baik seseorang juga menciptakan akhlak dan budi pekerti yang baik.

2. Teori hak

Seperti halnya diskusi etika pada umumnya, teori hak berbicara tentang sesuatu yang pantas yang harus diperoleh seseorang. Oleh karena itu, dari sudut pandang bisnis, setiap keputusan yang diambil perusahaan tidak boleh melanggar hak siapa pun.

3. Deontologi

Deontologi etika bisnis menekankan pada kewajiban seseorang untuk bertindak sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

Katakanlah kamu bekerja untuk sebuah perusahaan dan bertugas menangani pemasaran produk. Kemudian, menurut deontologi etika bisnis, kamu harus melakukan pekerjaan ini dengan baik.

4. Teori Teleologis

Kata teleologi berasal dari kata Yunani “telos” yang berarti akhir atau akhir. Teori ini berasumsi bahwa bisnis yang beretika adalah bisnis yang pada akhirnya menciptakan keseimbangan yang baik. Dengan kata lain, teori ini didasarkan pada konsep kebaikan.

Baca Juga5 ide dan Cara Memulai Bisnis Rice Bowl dirumah

Prinsip Etika Bisnis

Selain keempat teori utama tersebut, ada prinsip etika yang harus dipatuhi ketika diterapkan. Wacana tersebut merangkum beberapa prinsip utama:

1. Otonomi

Seperti yang kita ketahui, seorang pebisnis harus pandai mengambil keputusan. Prinsip otonomi melihat ini sebagai satu-satunya kewenangan perusahaan.

Dengan demikian, visi dan misi yang disusun berdampak baik bagi kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan perusahaan.

2. Kesetimbangan

Setiap keputusan yang diambil mengenai otonomi pelaku usaha juga harus seimbang. Dengan kata lain, perusahaan tidak boleh bias dalam mengambil keputusan. Misalnya, memberikan gaji sesuai dengan kontrak dan memberikan bagian kerja karyawan.

3. Kehendak bebas

Kehendak bebas yang dimaksud adalah peluang rata-rata yang bisa diperoleh seseorang. Semua pengusaha memiliki bagian yang sama sesuai dengan potensinya dan tidak boleh ada batasan untuk kepentingan satu kelompok saja.

Baca Juga :   6 Tips Membangun Personal Branding

4. Tanggung jawab

Sebelumnya, deontologi etika bisnis juga membahas tanggung jawab para pelaku korporasi. Oleh karena itu, selain menerima kehendak bebas, kamu harus bertanggung jawab atas setiap tindakan atau tindakan yang dilakukan.

5. Kejujuran

Transparansi dan kejujuran dalam dunia bisnis juga harus diterapkan pada perilaku kita. Misalnya, ketika berurusan dengan penjualan produk, prosedurnya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.

Selain itu, pelaporan keuangan yang harus didasarkan pada transparansi adalah contoh lain.

Contoh Etika Bisnis

Menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis sangat penting untuk menjaga bisnis kamu berjalan dengan baik.

Karena kebiasaan-kebiasaan kecil ini bisa menjadi salah satu upaya untuk menghindari jerat ksatria dalam menjalankan bisnis kamu. Sebagai contoh, berikut adalah beberapa contoh pelanggaran etika bisnis di dalam perusahaan kita.

Pelanggaran etika manajemen organisasi media

Contoh etika bisnis kasus suap dan korupsi yang sering ditemui. Salah satunya adalah kasus suap antara pejabat publik dan wartawan. Ini bukan pertama kalinya seorang pejabat pemerintah mencoba menyuap seorang jurnalis untuk menutupi sebuah skandal.

Pelanggaran melanggar Lima Prinsip, terutama Kejujuran dan Tanggung Jawab. Selain itu, Pasal 6 Kode Etik Jurnalistik mengatur bahwa jurnalis Indonesia tidak boleh menyalahgunakan profesinya atau menerima suap.

Lagi pula, karena seorang reporter adalah bagian dari perusahaan media, itu bisa menjadi kasus pelanggaran manajemen etika perusahaan.

Pelanggaran manajemen etika oleh perusahaan produk

Contoh terdekat yang bisa kita temukan adalah penimbunan masker yang terjadi di awal pandemi COVID-19. Banyak toko di e-commerce yang sengaja membeli ratusan masker untuk ditimbun dan dijual kembali dengan imbal hasil tinggi.

Ini adalah tindakan yang hanya menguntungkan toko karena menjual produk dengan keuntungan yang menguntungkan. Ini bisa jadi merupakan pelanggaran karena bertentangan dengan prinsip keseimbangan dalam bisnis.

Baca Juga :   10 Contoh UMKM Paling Diminati di Indonesia!

Baca JugaCara Berjualan di Shopee untuk Pemula Agar Mendapatkan Pembeli

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etika Bisnis

Banyaknya pelanggaran etika yang terjadi antara perusahaan dengan stakeholders membuat anggapan bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi etika bisnis, beberapa di antaranya adalah:

  • Tekanan pesaing
  • Situasi ekonomi
  • Kesalahan operasi
  • pengetahuan etika pribadi
  • Permintaan pasar yang tidak sesuai dengan kemampuan perusahaan
  • Sekarang kamu tahu apa yang dimaksud dengan kasus etika bisnis. Pada dasarnya, beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pelanggaran latar belakang etika manajemen perusahaan tidak dapat dijadikan alasan.

Sebagai seorang wirausahawan, tidak dapat dipungkiri bahwa semua risiko yang ada pada faktor-faktor tersebut dapat diatasi dengan pengelolaan yang baik. Dengan begitu kamu bisa terhindar dari berbagai masalah dan memiliki banyak efek positif.