Populasi dan Sampel Studi: Definisi, Teknik Pengambilan Sampel

WACANADAILY.com – Apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel penelitian? Dalam penelitian, populasi dan sampel merupakan salah satu hal yang sangat penting karena mereka adalah responden yang diteliti.

Penentuan kisaran populasi dan penentuan ukuran sampel beserta teknik terbaiknya penting untuk dipahami oleh peneliti.

Di sini, Populix menjelaskan definisi, perbedaan antara populasi dan sampel penelitian, teknik pengambilan sampel, dan deskripsi format yang berbeda di mana mereka dapat dilakukan. Baca lebih banyak!

Pengertian Populasi dan Sampel Studi

Baik populasi maupun sampel penelitian saling berhubungan karena keduanya merupakan bagian dari tujuan penelitian.

Singkatnya, sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili partisipasi studi dan merupakan gambaran dari populasi secara keseluruhan. Berikut ini akan dijelaskan pengertian populasi dan sampel penelitian.

Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, yaitu semua unit analisis yang diteliti.

Menurut definisi Arikunto, bahwa populasi adalah seluruh subjek studi atau seluruh kelompok subjek. Orang, nilai, dan gejala semuanya menjadi fenomena yang menjadi sumber penelitian.

Sebagai contoh studi nasional, populasinya adalah orang-orang dari seluruh Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami tren demografi, seperti sikap orang Indonesia terhadap isu-isu politik. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan sampel penelitian.

Sampel

Selanjutnya sampel adalah bagian dari populasi. Arikunto mendefinisikan sampel sebagai perwakilan dari seluruh populasi yang diteliti.

Sampel diperlukan karena dana dan waktu yang dibutuhkan menghalangi peneliti untuk meneliti seluruh populasi. Oleh karena itu, sebagian kecil dari populasi yang mewakili populasi digunakan.

Perbedaan Antara Populasi dan Sampel

Secara definisi dapat dipahami bahwa perbedaan antara populasi dan sampel penelitian terletak pada suatu range atau jangkauan. Populasi adalah seluruh subjek penelitian dan sampel adalah bagian dari populasi.

Baca Juga :   Metode Penelitian: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Juga, populasi dan sampel penelitian berbeda dalam cara mereka mengumpulkan data. Pendataan penduduk adalah sensus yang bertujuan untuk mendata seluruh penduduk untuk keperluan administratif, seperti data penduduk dalam pemilu atau daftar pemilih.

Mengumpulkan data dari sampel adalah survei, tetapi membagikannya ke seluruh populasi sudah cukup.

Teknologi pengambilan sampel

Pemilihan dan pengambilan sampel dari suatu populasi sebagai subjek penelitian dapat menggunakan berbagai macam metode. Perbedaan antara teknik pencarian dan jenisnya tergantung pada tujuan penelitian, yaitu hasil seperti apa yang ingin Anda capai.

Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel: pengambilan sampel stokastik (random sampling) dan pengambilan sampel non-acak (non-random sampling). Di bawah ini adalah uraian keduanya, berikut contoh populasinya masing-masing dan sampel penelitian.

1. Pengambilan Sampel Probabilitas

Sampling probabilistik, atau sampling acak, adalah teknik yang memberikan ruang bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel dalam suatu penelitian. Disebut random karena siapapun bisa berpartisipasi.

Teknik ini dapat digunakan pada populasi dengan jumlah anggota yang diketahui. Berikut adalah beberapa model.

a. Contoh acak sederhana

Teknik sederhana untuk mengambil sampel secara acak adalah dengan memilih secara acak beberapa unit dari suatu populasi sebagai sampel. Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan metode menggambar atau pendekatan angka acak.

Dengan cara ini, model menghindari bias atau bias. Namun, tidak ada jaminan bahwa hasil sampel mewakili populasi.

b. Pengambilan Sampel Acak Sistematis

Model-model berikut ini sistematis dengan cara atau pola tertentu. Misalnya, ambil populasi yang merupakan kelipatan 10 dalam populasi 100 melalui kelipatan semua anggota populasi.

c. Pengambilan sampel acak bertingkat

Teknik selanjutnya adalah membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok tingkat tertentu melalui hierarki dan kemudian menentukan sampel berdasarkan kelompok itu.

Baca Juga :   Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle): Definisi, Tahapan, Faktor, dan Contoh

Misalnya, studi menurut jenjang pendidikan dibagi ke dalam kelompok-kelompok seperti sekolah menengah atas (SMA), perguruan tinggi, dan sebagainya.

d. Pengambilan Sampel Acak Berbasis Area (Cluster Random Sampling)

Model terakhir adalah menentukan sampel dengan membagi wilayah dalam wilayah populasi. Jadi pertama-tama kita membagi rentang wilayah yang dihuni dan kemudian kita mendapatkan datanya.

Misalnya, kajian wilayah DKI Jakarta dapat dibagi menjadi klaster tingkat kota, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dll.

2. Pengambilan sampel non-stokastik

Berbeda dengan teknik pengambilan sampel stokastik, teknik pengambilan sampel non stokastik tidak memberikan ruang bagi semua anggota populasi yang ada.

Hal ini karena teknik ini biasanya digunakan dalam penelitian yang populasinya tidak diketahui atau jumlah anggotanya tidak diketahui. Berbagai jenis teknik ini adalah:

a. Pengambilan sampel bola salju

Metode bola salju atau snowball, seperti namanya. Artinya, sampling itu, di mana peneliti meminta informasi kepada sampel pertama tentang siapa yang mungkin menjadi sampel berikutnya, dan seterusnya.

Metode ini biasanya digunakan ketika populasi tidak diketahui atau sensitif. Misalnya, untuk menyelidiki pasien HIV.

b. Pengambilan sampel yang tidak disengaja

Teknik selanjutnya adalah sesuatu yang kebetulan atau tidak disengaja, yaitu sampel yang diambil dari orang-orang yang peneliti temukan. Cara ini biasanya dilakukan pada fenomena dimana populasinya tidak menentu, seperti pengunjung wisata.

Peneliti menentukan sampel berdasarkan apa yang ditemukannya, tanpa mempertimbangkan faktor lain.

c. Pengambilan sampel tujuan

Teknik pengambilan sampel dimana peneliti secara langsung menentukan sampel menurut ketentuan tertentu. Karena ada kriteria atau syarat tertentu untuk siapa sampelnya, metode ini biasanya memiliki sampel yang berkualitas tinggi. tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dll.

d. Pengambilan sampel kuota

Teknik sampling non-stochastic yang terakhir adalah quota, atau sampel ditentukan dengan kuota tertentu. Artinya, ada sejumlah sampel yang harus diambil terlebih dahulu dan akan berhenti ketika jumlah itu terpenuhi.